Bulatantimes.com –Bahaya Main HP Sambil BAB Bagi Kesehatan .Disarankan agar pengguna tidak menggunakan ponsel saat buang air besar di toilet. Ponsel yang berukuran kecil mudah dibawa ke mana-mana, bahkan dapat digunakan di toilet. Pengguna mungkin memilih untuk menggunakan ponsel selama buang air besar di toilet untuk menghindari kebosanan dan sebagai pengganti majalah atau buku. Dengan ponsel, pengguna dapat membaca informasi dan mengakses hiburan saat buang air besar di toilet agar tidak merasa bosan.
Walaupun begitu, menggunaan handphone sambil buang air besar bukanlah tindakan yang dianjurkan. Pengguna sebaiknya menghindari kebiasaan tersebut dikarenakan adanya dampak berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, apa dampak yang mungkin terjadi akibat menggunaan handphone sambil buang air besar di toilet? Untuk informasi lebih lanjut, mari kita simak penjelasan di bawah ini mengenai risiko dari kebiasaan tersebut yang sebaiknya dihindari.
Bahaya Main HP Sambil BABBagi Kesehatan
Menggunakan ponsel saat buang air besar di toilet dapat memiliki dampak negatif bagi kesehatan. Menurut para ahli, aktivitas ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan pencernaan seperti wasir dan sembelit.
Menggunakan HP sambil berada di toilet dapat memicu penumpukan bakteri pada perangkat, yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan. Penjelasan lengkap mengenai dampak kebiasaan ini akan diuraikan sebagai berikut.
- Dapat menimbulkan gangguan wasir dan sembelit
Ketika menggunakan HP atau menelusuri layar perangkat, sebagian pengguna mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk di toilet daripada yang seharusnya. Menurut dr. Joyce Park, seorang dokter spesialis kulit di klinik Skin Refinery di Amerika Serikat, tekanan yang terjadi saat duduk terlalu lama di toilet bisa menyebabkan wasir.
Pemaparan Joyce mengenai bentuk dudukan toilet yang dirancang untuk meningkatkan tekanan agar memperlancar buang air besar. Namun, tekanan yang berlebihan dari duduk terlalu lama akibat menggunakan HP saat buang air besar dapat meningkatkan risiko terkena wasir, yakni masalah pembuluh darah vena yang bengkak dan meradang di sekitar rektum atau anus.
Dokter Halika Balagoni, seorang ahli gastroenterologi di Mayo Clinic Health System di Amerika Serikat, juga setuju dengan pendapat tersebut. Beliau menjelaskan bahwa setiap orang memiliki pembuluh darah vena di daerah anal bagian bawah, di saluran pencernaan bagian bawah.
Menurut Halika, jika seseorang duduk di toilet terlalu lama, terutama jika mereka mengalami obesitas atau sedang hamil, pembuluh darah vena di daerah anal bisa mulai menonjol atau membengkak. Akibatnya, kondisi wasir bisa terjadi pada pengguna.
Kebiasaan menggunakan HP saat buang air besar dapat menyebabkan masalah sembelit, menurut Nathan Price, kepala ilmuwan di perusahaan kesehatan Thorne HealthTech. Selain itu, hal ini juga dapat meningkatkan risiko terkena wasir.
Ketika menggunakan toilet, seringkali pengguna akan membungkukkan tubuh ke depan atau menundukkan kepala. Postur ini dapat memengaruhi sudut rektum, sehingga membuat proses eliminasi tinja menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko terjadinya sembelit.
Berdasarkan Balagoni, sembelit terjadi ketika seseorang buang air besar, namun masih merasakan ada kotoran yang tersisa. Sembelit dapat memperpanjang waktu di kamar mandi dan memicu sembelit kronis.
- Beberapa bakteri menempel di HP
Aktivitas menggunakan HP sambil BAB tidak hanya memengaruhi kesehatan pencernaan, tetapi juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri pada HP yang kemudian disentuh oleh pengguna.
Menurut laporan dari Yahoo Life, penelitian telah menemukan bahwa ponsel pengguna kemungkinan memiliki bakteri 10 kali lebih banyak daripada dudukan toilet biasa. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan terjadinya penyebaran partikel tinja mikroskopis atau partikel kecil lain saat pengguna menyiram toilet, di mana bagian mangkuk toilet dapat menyebarkan sisa kotoran yang menempel pada ponsel.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2005 oleh Journal of Applied Microbiology, diketahui bahwa jumlah mikroorganisme dapat mencapai ketinggian hampir 1 meter setelah toilet disiram. Walaupun HP dapat menempel banyak bakteri, namun hal ini tidak terlalu menjadi masalah bagi pengguna. Menurut Nathan Price, pengguna tidak perlu terlalu khawatir dengan bakteri yang menempel di HP karena manusia memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat dan dapat bertahan untuk jangka waktu lama dalam banyak kasus.
Menurut Price, yang menjadi perhatian bukanlah adanya bakteri yang menempel di HP, tapi risiko pengguna menyebarkan kuman yang tidak diinginkan karena sering memegang HP yang banyak terdapat bakteri. Hal ini membuat penyebaran kuman menjadi semakin mengkhawatirkan. Menurut Sheldon Campbell, seorang profesor patologi di Universitas Yale dan ahli mikroba, tidak membersihkan HP setelah digunakan seperti tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet.
Menurut pendapat Campbell, pengguna berpotensi menularkan penyakit dari dirinya kepada orang lain, hal ini lebih berisiko bagi orang lain daripada pengguna itu sendiri karena kemungkinannya untuk tertular dari diri sendiri sangat kecil.
Penularan dapat terjadi dari pengguna ke orang lain. Sebagai contoh, ketika pengguna sedang menderita flu perut, ia harus mencuci tangan untuk mencegah penularan kepada orang lain di sekitarnya. Namun, tangan pengguna dapat terinfeksi lagi saat menyentuh HP setelah menggunakan toilet, yang berpotensi menularkan penyakit kepada orang lain.
Menurut Campbell, menjaga kebersihan diri seperti cuci tangan dengan baik di kamar mandi dan tempat lain dapat melindungi pengguna dari kontaminasi. Namun demikian, HP rentan terkontaminasi dan perlu diperhatikan kebersihannya.