Bulatantimes.com –Harga emas produksi Logam Mulia PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini, yang dipicu oleh perkembangan harga emas global.
Harga emas Antam pada hari Rabu (20/11/2024) mencapai Rp 1.489.000 per gram, mengalami kenaikan sebesar Rp 7.000 dari hari sebelumnya.
Harga pembelian kembali (buyback) oleh Antam saat ini berada di Rp 1.350.000 per gram, naik Rp 9.000 dari hari sebelumnya.
Keterangan yang terdapat di situs Logam Mulia menyatakan bahwa keaslian dan kemurnian emas batangan ANTAM LM akan terjamin selama kemasan tidak rusak. Dengan sertifikat LBMA (London Bullion Market Association), emas batangan ANTAM LM diakui secara global dan harga jual kembali mengikuti pergerakan harga emas dunia. Harga jual kembali tersebut sama untuk semua pecahan dan tahun produksi.
Harga emas Antam naik secara seiring dengan kenaikan harga emas dunia. Pada hari kemarin, harga emas ditutup di zona hijau dengan kenaikan sebesar 0,87% menjadi US$ 2.635 per troy ons.
Rilis data di Amerika Serikat (AS) mempengaruhi pergerakan harga emas, dimana US Census Bureau mencatat bahwa pembangunan rumah baru pada bulan Oktober mencapai 1,311 juta unit, mengalami penurunan sebesar 3,1% dibandingkan bulan sebelumnya.
Bukan hanya itu, jumlah pembangunan rumah pada bulan Oktober juga di bawah perkiraan pasar sebesar 1,33 juta unit.
Keterlambatan pembangunan rumah baru disebabkan oleh tingginya jumlah rumah yang belum terjual dan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang masih tinggi, mendekati 7%. Hal ini juga menyebabkan permintaan rumah yang minim.
Data pada sektor properti menunjukkan adanya indikasi bahwa ekonomi Amerika Serikat tidak sekuat yang terlihat, terdapat perlambatan di berbagai bagian.
Dampaknya, pasar mengantisipasi kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh Federal Reserve semakin besar. Menurut CME FedWatch, peluang pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin pada bulan Oktober adalah sebesar 58,9%, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan 18 November yang sebesar 58,7%.
Emas dianggap sebagai aset yang tidak menghasilkan keuntungan. Menyimpan emas menjadi lebih menguntungkan ketika suku bunga turun karena ini dapat menurunkan biaya kesempatan.